Chat Via WA

Pemerintah Daerah (Pemda) Lombok Tengah (loteng) membangun perdamaian Indonesia melalui Festival Pranata Adat2019 dengan mengusung tema “Adat dan beduya Membangun Perdamaian Indonesia. Kegiatan tersebut dihadiri Wakil Dirjen Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Sugito, Wakil Dirjen Pengembangan daerah Tertentu Penyelesaian Pasca Konflik, Asrul Ebiar, Sekda Loteng, HM. Nursiah. S.Sos, M.Si serta unsur Fokorpinda loteng yang berlangsung di Bencingah Adiguna Praya, Sabtu (13/7) kemarin. Lalu Wirakarma selaku panitia kegiatan menyampaikan , kegiatan terseut merpakan bentuk perhatian dari pemerintah pusat melaluidana situlan dari kementerian transmirasi dan daerah tertinggal. Dimana kegiatan Pranata Adat ini selenggarakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Loteng. Sementara penyaluran dana lainnya dilaksanakan oleh Kebangpoldagri dan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Loteng.”kegiatan ini dilaksanakan Disbudpar dan Dispora Loteng. Dan merpakan bentuk perhatian dari pemerintah pusat,” katanya. Dalam kesempatan itu, Sekda Loteng HM Nursiah menjelaskan, budaya merupakan hasil karya dan karsa dari masyarakat . Sehingga hal dapat menimbulkan keseimbangan pada keberagaman ditengah tengah masyarakat. “kita berharap kegiatan inidapat menguatkan rasa keersamaan dalam membangun daerah kita tercinta,” ujarnya. Sementara itu, Wakil Diejen Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Sugito. Mengatakan, saat ini masyarakat Indonesia sudah selesai pesta demokrasi yang berjalan lancer. Meski terdapat perbedaan dalam berpolitik, hal itu merupakan bentuk tatanan demokrasi dalam bingkai kebinekaan. Oleh sebab itu, kegitaan ini adalah sebuah rangkaian implementasi dari UU tentang konflik social dan desa. Dimana dalam UU tersebut ditekankan penyelesaian persoalan konflik social lebih menegedepankan Pranata Adat yang tumbh di tengah masyarakat dan harus ditaati oleh masyarakat. Ia juga menjelaskan, alasan kegiatan ini digelar di Loteng mengingat daerah Tatas Tuhu Trasna ini memiliki satuadat yang dicatat seagai contoh “Awik Awik”.Selain itu juga, hal ini merupakan sebuah pranata sosial yang tumbuh di masyarakat yang selalu menjaga keseimbangan antara hubungan mansia dengan Tuhan, manusia dengan lingkungan dan manusia dengan lingkungan.’’Apa yang sudah tejadi di tengah masyarakat ini perlu kita syukuri’’Terangnya. Ia juga menambahkan Tahun 2019 ini terdapat Dana Desa (DD) seesar RP 17 Triliun untk pembangunan desa dari 12 12 Kecamatan di Loteng. Ditambahkan lagi dengan dana sebesar RP 10 Triliun yang akan diarahkan ke 10 desa dan kelurahan.’’Permendes Tahun 2018 menyebutkan, DD itu dapat digunakan untuk becana alam dan penanganan konflik sosial. Maka Babinsa dan Babinkamtibmas dapat bersama sama merumuskan arah penggunaan itu,’’tandasnya. |sIp