Chat Via WA

Lombok Tengah, MP

Ketua Umum Pusat Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang juga Wakil Presiden terpilih, Prof. Dr. KH Ma’ruf Amin membuka secara resmi pelaksanaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) MUI V yang dilaksanakan di Masjid Nurul Bilad Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Kuta kecamatan Pujut Kabupaten Lombok Tengah (Loteng), Jumat (11/10) kemarin. Kegiatan tersebut dihadiri Gubernur NTB, Dr. Zulkieflimansyah beserta jajaran, Bupati Loteng HM. Suhaili FT, SH. beserta jajaran, Danrem 162/WB, Kapolda NTB serta tamu undangan lainnya.

Ketua panitia Rakernas MUI, Dr. KH Najamuddin Ramli menjelaskan, Rakernas itu sebagai evaluasi pelaksanaan program yang dilaksanakan IV tahun 2018 yang dilaksanakan di Raja Ampat. “Rakernas ini merupakan yang terakhir dilaksanakan menjelang pelaksanaan Musyawarah Nasional (Munas) tahun 2020 mendatang,” katanya

Oleh karena itu, Ia erharap Rakernas ini menghasilkan rencana program setahun mendatang untuk mewujudkan MUI sebagai pengayom, pelindung dan pembimbing ummat. “Dalam Rakernas ini akan menghasilkan isu-isu strategis yang sedang berkembang di Indonesia, baik kebijakan fatwa maupun sistem pengelolaan organisasi di seluruh daerah tingkatan serta upaya-upaya peningkatan ekonomi ummat dan bangsa Indonesia,” tegasnya.



Gubernur NTB, Dr. Zulkieflimansyah menyampaikan, pada tahun 2021 mendatang, Loteng akan menggelar perhelatan MotoGP kelas dunia. Hal ini tentu menjadi daya tarik tersendiri bagi Loteng kedepannya. “Semoga dengan adanya event ini, kesejahteraan masyarakat bisa lebih ditingkatkan,” ungkatnya.

Sementara itu, KH. Ma’ruf Amin dalam sambutannya mengatakan, kegiatan Rakernas memiliki arti yang cukup penting bagi lembaga tertinggi keulamaan untuk melakukan evaluasi hasil kinerja MUI selama satu tahun. Termasuk juga terkait tata kelola organisasi, hingga soal pendanaan dan seluruh bidang yang ada di lembaga MUI seluruh daerah. “Dari semua aspek dan kategori hasil kinerja lembaga MUI di masing-masing daerah menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan meski di beberapa daerah masih memiliki kesenjangan relative tinggi,” ujarnya.

Oleh sebab itu, lembaga MUI di masing-masing daerah memiliki perbedaan tata kelola organisasi, sehingga ada beberapa daerah memiliki kesenjangan. Untuk itu, MUI mendorong peningkatan tata kelola organisasi maupun seluruh bidang yang ada, sehingga kesenjangan yang terjadi selama ini bisa teratasi. “Hasil monitoring dan evaluasi selama tahun 2018, MUI provinsi Sumatera Utara memiliki nilai tertinggi,” paparnya.

Untuk itu, ia berharap hasil Rakernas tahun ini mampu memberikan masukan dan rencana program yang mampu membangun dan memberikan perbaikan kea rah yang lebih baik lagi dan bisa berkelanjutan. Meski dirinya akan dilantik menjadi Wakil Presiden, namun bukan berarti akan mengabaikan perhatiannya terhadap keberadaan MUI. “Habitat dan darah saya sebagai kader MUI akan tetap memberikan perhatian kepada ulama dan lembaga yang menaunginya,” pungkasnya.



Untuk diketahui, Rakermas MUI V tahun 2019 yang digelar di Masjid Nurul Bilad Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Kuta tersebut akan berlangsung selama tiga hari, sejak tanggal 11 s/d 13 Oktober.

Sementara itu, pada acara penutupan Rakernas MUI yang digelar minggu (13/10) kemarin, disampaikan juga hasil Rakernas dan rekomendasi dari masing-masing komisi. Salah satunya adalah rekomendasi Komisi B1 yang menyampaikan rekomendasi dan catatan rencana kerja. Dimana untuk komisi fatwa bekerjasama dengan komisi lain (Kominfo). Namun yang menarik, komisi dakwah merekomendasikan untuk mengganti event valentine day dengan kegiatan Rahman Rahim Day yang kegiatan dan pelaksanaan serta waktunya disesuaikan.

Dalam kegiatan tersebut, selain Rakernas MUI ini dihadiri sekitar 300 peserta dari seluruh perwakilan provinsi di Indonesia, penutupan Rakernas jga dihadiri Gubernur NTB, Wabup Loteng, jajaran Forkopinda NTB dan Loteng serta jajaran kepala SKPD dari Provinsi NTB dan dari Pemnak Loteng.